Cara Pengelolaan Belajar di Kampus

Oleh Muhammad Hadidi,. S.Sy.MH
Dosen Ilmu Hukum Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh Aceh Barat


Setiap manusia khususnya mahasiswa tentu tidak akan terlepas dari proses belajar. Masing-masing orang memiliki pendekatan sendiri untuk dapat memahami sesuatu yang dicari, dibawah ini merupakan kiat untuk dapat mempermudah proses belajar. 

Mengatur Waktu Belajar
Mahasiswa dalam pandangan masyarakat umum adalah sosok yang sibuk dengan belajar, sibuk dengan tugas-tugas mandiri dan praktikum, sibuk dengan rencana pengembangan keilmuan dan penelitian dan seabrek pekerjaan akademik lainnya serta tugas pengabdian kepada masyarakat dalam mengaplikasikan ilmunya. Pendek kata mahasiswa adalah sosok yang kaya dengan ilmu, literatur dan sumber belajar. Menyikapi pandangan demikian ini, maka seorang mahasiswa dituntut untuk belajar dan terus belajar, tanpa diperintah, dan dilaksanakan penuh kesadaran dan kemandirian.
Pengelolaan waktu dan merencanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya merupakan salah satu strategi sukses untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam belajar di perguruan tinggi. Banyak mahasiswa yang hampir selesai belajarpun masih bingung mengatur waktu untuk belajar, sehingga proses belajar kurang terprogram dengan baik dan hasil belajarpun yang dicapai kurang memuaskan. Kebingungan mengatur waktu belajar menimbulkan stress tersendiri yang tidak dapat dianggap remeh dan dapat mengganggu konsentrasi belajar.
Berikut ini adalah beberapa kegiatan mengatur waktu belajar secara terencana dan terprogram yang dapat disarankan, yaitu:
a.       Ukurlah berapa lama waktu nonstop kemampuan konsentrasi belajar kita. Amatlah penting mengukur kemampuan konsentrasi belajar agar kita bisa mengalokasikan waktu dengan efektif dan efisien karena hal ini dapat menunjang konsistensi belajar kita.
b.      Buatlah daftar waktu luang yang dapat dialokasikan untuk belajar. Pastikan juga agar waktu luang yang didaftar adalah waktu yang membebaskan kita dari segela aktifitas sekolah, kegiatan olah raga atau rekreasi.
c.       Kenalilah waktu dan kondisi yang mendukung mood kita untuk belajar dengan baik. Ada banyak variasi waktu dan mood belajar untuk setiap individu, misalnya malam, siang, menjelang subuh dan lain sebagiannya. Kondisi belajarpun bervariasi, ada yang mood belajar dengan cara mendengarkan musik atau suasana yang hening di sekelilingnya.
d.      Buatlah sistem penjadwalan belajar secara terprogram yang meliputi jam belajar dan mata kuliah yang akan dipelajari. Penjadwalan ini akan membuat kita lebih siap mempelajari mata kuliah tertentu dengan konsentrasi yang cukup tinggi, tanpa terganggu dengan memikirkan mata kuliah yang lain.
e.       Tentukan ruang (tempat) belajar yang kita sukai. Hal ini dapat membantu meningkatkan mood dan konsentrasi belajar yang kita harapkan. Ruang (tempat) belajar dapat dilakukan di dalam maupun di luar (alam bebas).
f.       Senantiasa mempertahankan momentum, konsistensi dan menjaga motivasi belajar. Menetapkan target merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan, selain adanya penguatan mental terhadap arti pentingnya proses belajar.
g.      Senantiasa menjaga kebugaran dan kesehatan badan. Kondisi tubuh yang lelah dan sakit tentunya kurang dapat menunjang mood dan konsentrasi belajar, sehingga hasil belajarpun tidak dapat optimal
h.      Membuat jadwal waktu-waktu untuk istirahat dari kegiatan belajar. Hal ini penting untuk menjaga keberlanjutan dan konsistensi kita dalam belajar serta untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar dan motivasi belajarpun tetap terjaga.

2.    Strategi Belajar Cerdas (Study Smart Strategy)
Banyak kiat untuk belajar cerdas dan semuanya baik, namun yang terpenting adalah dari sekian banyak kiat itu kita siap mengamalkan dan menjadi kebiasaan yang kita bangun. Bagaimana kiat belajar cerdas? Di bawah ini adalah beberapa strategi yang bias dilaksanakan, yaitu:
a.      Catatan kuliah yang cerdas.
Catatan kuliah sebaiknya yang lugas dan mudah dipelajari, memuat point-point pokok materi kuliah dan tidak terlalu rinci, sehingga dapat membantu kecepatan penguasaan materi kuliah secara komprehensif (menyeluruh). Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menunjang hal tersebut, antara lain:
·           Catatlah setiap ada kesempatan di sela-sela dosen menyampaikan materi. Waktu yang memungkinkan kita mencatat adalah saat dosen berhenti sejenak ketika mengajar (menyampaikan materi kuliah).
·           Catatlah hal-hal yang disampaikan dosen di kelas pada kertas seadanya sebagai bentuk catatan yang bersifat sementara dan darurat. Kita bisa mengabaikan sementara masalah kerapian, karena yang dipentingkan dalam catatan sementara adalah berhasil menyalin semua pokok-pokok penting materi kuliah yang disampaikan dosen. Namun yang perlu diperhatikan juga adalah kemudahan jika dibaca kembali, minimal oleh diri kita sendiri.
·           Segera salin dengan rapi catatan kuliah tersebut ke buku catatan. Kita akan lebih santai jika mempunyai catatan yang rapi dan sistematis, lugas tetapi mencakup semua pokok materi kuliah yang disampaikan dosen. Dalam proses menulis kembali catatan tersebut, kita sedang belajar mengulang atau memanggil kembali ingatan kita saat mendengarkan materi kuliah di kelas, sehingga dapat menambah daya ingat dan pemahaman materi serta memungkinkan kita mencari informasi tambahan apabila ada beberapa materi yang kurang dimengerti.
b.      Hindari SKS (Sistem Kebut Semalam).
Mempelajari catatan cerdas yang kita niat minimal 15 menit setiap malam sangat penting dilakukan agar kita memahami dan teringat dengan baik materi kuliah. Manfaat membaca ulang secara rutin diharapkan dapat menghindari dampak belajar dengan sistem kebut semalam (SKS) yang dapat membuat kita bar-len (singkatan dari bahasa Jawa: bubar klalen yang artinya setelah selesai langsung lupa). Di samping itu pengulangan sedikit demi sedikit dan bertahap akan membantu kita menggunakan tenaga secara lebih hemat.
c.       Bertanyalah dan pelajari materi yang belum dipahami.
Ujian menuntut pemahaman menyeluruh terhadap pokok-pokok materi kuliah, sehingga jika ada yang belum kita pahami maka akan mempengaruhi kualitas hasil ujian karena bisa jadi apa yang tidak kita pahami menjadi pertanyaan dalam ujian. Agar tidak menyalahkan diri sendiri atau orang lain, maka banyak bertanya kepada dosen adalah antisipasi yang paling masuk akal baik pada saat di kelas maupun di luar kelas.
d.      Pilihlah waktu belajar yang tepat.
Memilih waktu belajar merupakan pilihan yang subjektif (pribadi), sesuai dengan karakteristik individual dan situasi yang mendukung kondisi belajar. Namun demikian pilihan belajar yang terlalu larut malam (begadang) dapat berdampak negatif bagi kondisi tubuh di pagi hari sehingga menurunkan daya ingat, konsentrasi dan gairah belajar.
e.       Membentuk study club
Study club (kelompok belajar) merupakan salah satu metode belajar yang efektif dan pilihan tepat untuk meningkatkan kualitas hasil belajar. Namun demikian jumlah anggota yang terlalu banyak dapat menyulitkan kita dalam kegiatan belajar karena akan kurang efisien, rawan konflik dan sulit menyatukan pandangan terhadap beberapa permasalahan dalam kegiatan belajar. Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam study club antara lain:
·         Bentuklah study club dengan anggota terbatas (3-8 orang)
·         Lakukan pembagian tugas, misalnya dengan menjawab soal, mencari literature tambahan atau masing-masing anggota diwajibkan mempelajari materi yang telah dipilih dan saling berbeda serta sedapat mungkin disesuaikan dengan minatnya. Setelah memahami melaksanakan tugas masing-masing, setiap anggota wajib mengajarkan kepada seluruh anggota yang lain.
·         Lakukan tutorial sejajar, di mana setiap anggota belajar secara bergantian dari satu anggota ke anggota yang lain yang menguasai materi tersebut. Sebelum pindah tutorial, harus diusahakan setiap anggota memahami secara maksimal dan mengerti topik yang diajarkan salah satu temannya.
·         Kembangkan metode joyful learning dalam setiap kegiatan tutorial. Joyful learning adalah menciptakan suasana belajar yang hangat, menyenangkan dan diselingi humor segar agar tidak bosan (menjenuhkan).
f.        Buat perencanaan belajar
      Perencanaan belajar amatlah penting, sehingga banyak yang mengatakan bahwa memiliki rencana berarti sudah memiliki setengah keberhasilan. Perencanaan belajar dapat diawali dengan membuat daftar sasaran pencapaian yang ingin kita dapatkan dan disusun berdasarkan prioritas terhadap materi yang masih belum kita pahami. Misalnya kita ingin menguasai 3 materi kuliah dalam waktu 6 hari, maka kita harus membagi waktu yang kita miliki sesuai dengan target yang kita inginkan (berapa jam dalam sehari kita mempelajari berbagai bab dalam materi kuliah tersebut).
g.      Istirahat sejenak
      Setiap kegiatan manusia pasti membutuhkan istirahat karena akan lebih menjamin keberlanjutan dari proses belajar kita. Istirahat sejenak akan membuat kita lebih fresh dan membangkitkan motivasi baru untuk memulai kegiatan belajar selanjutnya. Ada banyak bentuk istirahat yang dapat dilakukan, misalnya berdiri dan berjalan-jalan sejenak, mendengarkan music, menonton televisi hingga cukup berbaring sejenak.
h.      Review dan mendalami materi
      Review (mengulang kembali) materi yang telah dipelajari sangat penting untuk mengembangkan materi yang telah kita kuasai melalui belajar. Me-review dapat dimulai dengan mencari ulang apakah ada materi yang belum kita pahami atau ragu-ragu, sehingga kita akan mengulang dan mempelajari kembali topik tersebut. Sementara pendalaman materi dapat dilakukan dengan mencari dan merujuk kepada berbagai sumber referensi baik kepada buku lain maupun orang lain yang menguasai materi tersebut. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mereview dan mendalami materi, antara lain:
·           Lakukan pengkritisan, dengan menyusun pertanyaan kritis terhadap materi yang kita peroleh
·           Pikirkan bagaimana kontekstualisasi dan kesesuaian dari materi yang telah kita pelajari. Bagian-bagian manakah yang dapat langsung diterapkan dalam kehidupan kita.
·           Pikirkan bagaimana cara kita menyampaikan materi yang telah kita kuasi kepada orang lain.
·           Kembangkan cara-cara baru yang membuat orang lain tertarik untuk berdiskusi atau mendapatkan transfer materi dari kita.

SUMBER DAFTAR PUSTAKA

Fadjar M & Effendy M. 1998. Dunia Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan. UMM Press: Malang.

Hudha, Atok Miftachul. 2009. Strategi Belajar Mahasiswa. Makalah. UMM Press: Malang.

Prawira Budi, Triton. 2006. Strategi Hidup dan Belajar Mahasiswa Indekos. Tugu: Yogyakarta.