Bergaulah Dengan Cara Sehat dan Islami


Menjadi mahasiswa adalah harapan banyak anak negeri yang akan menyelesaikan studinya di bangku Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Madrasah Aliyah, dan jenjang pendidikan sederajatnya. Namun pada kenyataannya tidak banyak diantara anak negeri yang dapat mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi untuk menjadi seorang mahasiswa, sosok pelajar yang dipandang “elite” dan “keren” oleh banyak orang awam.
Kenapa banyak anak negeri yang tidak bisa belajar di Perguruan Tinggi? Alasan yang masih dominan hingga saat ini adalah orang tua tidak mampu memberikan biaya kuliahnya. Bertitik tolak dari fakta ini, maka sudah menjadi keharusan bagi seorang mahasiswa untuk melakukan refleksi diri atas kesempatan yang diraihnya, peluang yang didapatkannya, serta biaya yang siap dikucurkan orang tuanya guna belajar di Perguruan Tinggi dengan sungguh-sungguh dan penuh cita-cita.
Kisah sukses orang-orang terkenal sangat banyak kita dapatkan, hampir dipastikan semuanya selalu berangkat dari perjuangan dan keprihatinan yang dialami dalam waktu yang tidak singkat. BJ Habibie, mantan Menristek dan juga mantan Presiden RI misalnya, harus berjuang keras untuk menempuh cita-citanya menjadi ilmuwan pesawat terbang terkenal di dunia saat studi di Jerman. Hidup di Jerman dengan pahit getirnya kehidupan dilaluinya dengan besar hati, termasuk sepatu butut yang berlubang alasnya karena dimakan usia tetap dipakainya di musim dingin meskipun kakinya harus luka oleh gesekan salju.
Kebesaran hati dan keyakinan jiwanya sebagai anak negeri, mampu bersaing dengan orang-orang jenius yang ada di jerman. Ia ingin menunjukkan bahwa Indonesia kaya orang-orang jenius, sehingga representasi dirinya ingin menjadi cermin kejeniusan Indonesia. Gambaran sekilas tentang BJ Habibie ini ingin mengajak, bahwa apa yang terjadi pada diri BJ Habibie adalah semangat belajar yang tak pernah kendur dalam meraih sebuah cita-cita yang diyakininya. Semangat yang tinggi di atas keyakinan yang kuat itulah yang mampu membawa seseorang kepada pribadi tangguh.
Keberhasilan dan kegagalan merupakan dua kata kembar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan setiap manusia, termasuk mahasiswa. Pada waktu tertentu manusia berada dalam kondisi keberhasilan dan di waktu lain manusia berada dalam kondisi kegagalan. Keberhasilan dan kegagalan menjadi bagian dari kehidupan manusia. Oleh sebab itu, manusia dituntut untuk lebih cermat, waspada, dan tangguh dalam mensikapi hidup yang penuh dengan tipu daya.