Mullailah Menetapkan Tujuan Anda...!



يَٰٓأَيُّهَاٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ ١٨
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Qs. Al-Hasyir: 18).
 وَأَن لَّيۡسَ لِلۡإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ ٣٩
dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya (Qs. An-Najm: 39). Jika segalanya diciptakan dua kali, maka kesuksesan hidup kitapun diciptakan dengan prinsip serupa. Sebelum melangkah menuju kesuksesan maka harus kita rumuskan dulu apa arti dan bentuk kesuksesan bagi kita. Lebih jauh lagi, kita ciptakan dulu tujuan akhir hidup kita, 

VISI HIDUP KITA.
Sebelum tubuh (fisik) kita terbentuk, Allah telah menciptakan ruh (mental) kita terlebih dahulu, dan menanamkan pada fisik kita saat kita berusia 40 hari dalam kandungan ibu. Belajar dari apa yang diajarkan Allah tersebut, maka dalam segala aktivitas penciptaan yang manusia lakukanpun juga demikian.
Ambil contoh proses pembuatan rumah. Sebelum kita membangun rumah, maka jauh sebelum itu kita telah memiliki bayangan rumah seperti apa yang kita inginkan. Kita mempunyai bayangan sebuah rumah yang punya tiga kamar ataukah empat kamar, tingkat satu atau tingkat dua, model Spanyol dengan tiang-tiang yang besar, model tradisional Jawa, atau rumah mungil yang sederhana dengan taman dan kolam kecil di depannya? Kita telah melakukan proses kreatif terlebih dahulu, menciptakan bayangan rumah dalam imajinasi kita.
Setelah itu kita menuangkannya dalam cetak biru desain rumah kita. Untuk memperjelas agar gambar bayangan rumah kita tersebut lebih nyata, kita kadang meminta bantuan arsitek sekaligus untuk menghitung bahan bangunan yang kita butuhkan. Semua ini diciptakan jauh sebelum pasak dipasang dan pondasi dibangun. Jika tidak melalui proses ini, maka proses bongkar pasang pasti sering terjadi karena yang dibangun oleh para tukang tidak sesuai harapan kita. Biaya menjadi mahal dan waktu yang dibutuhkan menjadi lebih lama.

Baru setelah desain dibuat, pembangunanpun dimulai dengan merujuk pada desain yang telah kita buat. Jumlah dan ukuran kamar, letak dapur, bentuk tiang, luas taman dan semuanya dibangun merujuk pada desain tersebut. Hingga jadilah rumah yang kita idamkan.
Apa Itu  Tujuan Hidup ?
Ibarat perjalanan, kehidupan manusia perlu diarahkan kesatu tujuan. Tanpa adanya tujuan atau sasaran yang jelas maka kita mudah menjadi bingung dan mudah terombang-ambing tidak menentu.  Tujuan hidup adalah sesuatu yang ingin kita raih dalam hidup,membuat hidup kita lebih tertantang, mendorong kita berbuat sebaik mungkin, memungkinkan kita berhasil, memberi makna (arti) untuk meningkatkan kualitas hidup kita dimasa mendatang, dan sebagai perencanaan untuk menuju kepada tujuan-tujuan lainnya.
Apakah tujuan hidup sama dengan cita-cita? Tujuan hidup mirip dengan cita-cita, karena menyangkut sasaran yang dicapai dimasa depan. Misalnya cita-cita atau tujuan hidup saya adalah menjadi pedagang yang berhasil, atau menjadi guru, atau menjadi orang tua yang bisa mendidik anak-anaknya menjadi anak yang soleh, dan lain sebagainya.Tetapi cita-cita biasanya seringkali terlalu umum, tidak jelas atau kongkret, sedangkan tujuan hidup biasanya dibuat secara lebih jelas, baik sasaran maupun jangka waktu untuk mencapainya. Misalnya, dalam waktu dua tahun saya ingin memiliki usaha sendiri, atau tahun depan saya sudah harus dapat menjadi penari, dan lain sebagainya.
Buat Apa Kita Memiliki Tujuan Hidup
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni :
1.        Tujuan-tujuan mengarahkan perhatian
2.        Tujuan-tujuan mengatur upaya
3.        Tujuan-tujuan meningkatkan persistensi
4.        Tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.
Disamping itu manfaat penetapan tujuan antara lain :
1.    Tujuan mempermudah proses pengambilan keputusan.
Dengan menetapkan tujuan, kita bisa menghemat waktu karena kita hanya berorientasi pada tujuan yang telah dirancang dan ini akan membantu kita menentukan keputusan apa yang harus ambil sesuai dengan prioritasnya.
2.    Tujuan meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Sering kali stres disebabkan oleh kebingungan dan ketakutan.Namun dengan memiliki tujuan, kita dapat meminimalkan kondisi tersebut. Penetapan tujuan dapat membantu seseorang dalam mengelola kondisi fisik dan mental karena kejelasan apa yang akan dilakukan.
3.    Tujuan bisa digunakan sebagai tolok ukur.
Tujuan sangat diperlukan sebagai tolok ukur atau standart pencapaian segala kegiatan yang telah dilakukan seseorang.Tujuan juga dapat menciptakan kepuasan psikologis orang akibat perasaan mampu dan berguna yang muncul saat melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
4.    Tujuan menghasilkan kegigihan.
Tujuan yang kita tetapkan akan menumbuhkan semangat dan kegigihan dalam melaksanakan setiap aktifitas dalam kehidupan. Tujuan akan senantiasa memberikan dorongan atau motivasi kita dalam berperilaku sehingga apa yang kita kerjakan menjadi terarah.
5.    Tujuan membuat kehidupan menjadi seimbang
  Makin dewasa seseorang, tujuan yang ingin dicapai umumnya lebih dari satu bidang.Misalnya dibidang pekerjaan, rumah tangga, dibidang sosial, dan lain sebagainya. Tujuan yang sukar dicapai disuatu bidang dapat diseimbangkan dengan menetapkan tujuan dibidang lain yang lebih mudah dicapai. Dengan demikian kita tetap dapat memiliki semangat untuk mencapai keberhasilan dibidang-bidang yang dapat kita raih.
6.    Tujuan membantu meningkatkan rasa percaya diri
Bila seseorang telah menetapkan tujuan dan dengan usaha keras mencapainya, maka ia akan bangga dan terdorong untuk selalu melakukan tindakan yang lebih baik dari yang pernah dicapai atau diraihnya.
Hanya sekitar 4-5% orang yang menetapkan tujuan dalam hidupnya, padahal lebih dari 90% orang yang berhasil menetapkan tujuan dapat mencapainya. Penetapan tujuan adalah cara yang cemerlang untuk meningkatkan peluang sukses dalam melakukan perubahan dan melaksanakan kegiatan, sehingga sangat penting bagi setiap orang untuk mempunyai dan menetapkan tujuan (hidupnya).


Langkah-Langkah dalam Menentukan Tujuan Hidup Anda
Hanya sekitar 4-5% orang yang menetapkan tujuan dalam hidupnya, padahal lebih dari 90% orang yang berhasil menetapkan tujuan dapat mencapainya. Penetapan tujuan adalah cara yang cemerlang untuk meningkatkan peluang sukses dalam melakukan perubahan dan melaksanakan kegiatan, sehingga sangat penting bagi setiap orang untuk mempunyai dan menetapkan tujuan (hidupnya).
Penetapan tujuan ini penting karena perjalanan hidup sekaligus perjalanan menuju sukses adalah ibaratnya adalah suatu pengembaraan yang panjang. Dapatlah dibayangkan seseorang yang melakukan pengembaraan tanpa tahu kemana tujuan perjalanannya, maka orang tersebut hanya akan terus berjalan kebingungan tanpa arah.
Tanpa tujuan hidup yang jelas, banyak sekali orang yang beraktivitas dengan luar biasa, namun kemudian terjerembab dalam kesadaran bahwa ia berada di ujung jalan yang salah. Ujung jalan yang bukan ia impikan. Banyak orang yang mendapatkan diri mereka mencapai kemenangan (kesuksesan) yang ternyata hampa, keberhasilan yang diperoleh dengan mengorbankan hal-hal yang tiba-tiba mereka sadari ternyata jauh lebih berharga bagi mereka. Banyak pula orang yang masih saja berkutat dengan kebingungannya mau kemana dia akan melangkah. Hingga usiapun merambat, hari-hari hilang dalam kesia-siaan. Tawapun menjadi tiada guna.
Sebaliknya melalui visi hidup yang jelas, kita akan tahu kemana melangkah dan dimana saat ini berada. Kita bisa menentukan prioritas dari setiap langkah kita, mengevaluasinya setiap hari, sesuai dengan tujuan kitakah atau menyimpang dan bertemu ujung jalan yang buntu dan sesat.Setiap kemajuan dalam peradaban manusia, penemuan-penemuan besar maupun kecil diberbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pada awalnya hanya merupakan sebuah gagasan yang kemudian diwujudkan menjadi sebuah kenyataan.
Tujuan adalah sesuatu yang lebih dari impian.Ia adalah impian yang dilaksanakan dan diwujudkan. Tujuan lebih dari sekedar pernyataan tentang suatu keinginan, tetapi sesuatu yang diusahakan supaya tercapai melalui perencanaan yang matang.Tanpa tujuan, seseorang hanya akan mengembara, berkeliaran dalam kehidupan ini.  Ia semata-mata bergerak tanpa mengetahui kemana, karena itu ia tak akan sampai di mana-mana.
Tak ada orang yang mencapai sukses tanpa ada tujuan. Perlu diketahui dengan pasti dan jelas ke mana kita pergi dan tujuan apa yang hendak kita capai. Berkaitan dengan tujuan-tujuan ini, yang penting bukanlah di mana kita sekarang, tetapi apa yang ingin kita capai.Kita semua mempunyai hasrat dan keinginan. Kita semua ingin melaksanakan apa yang kita suka melaksanakannya. Akan tetapi, hanya beberapa saja yang bisa terpenuhi.
Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan dalam menetapkan tujuan, antara lain:

1.    Mulai dengan Bermimpi dan Menuliskan Impian Anda
Anda mesti meluangkan waktu untuk membangun impian. Jika Anda tak punya impian, akan sulit untuk menentukan tujuan dalam hidup Anda. Sayangnya, kebanyakan orang jadi kehilangan kemampuan untuk bermimpi tentang apa yang paling diinginkan dan membangun motivasi untuk pencapaian. Jadi, untuk memulainya, luangkan waktu untuk bermimpi tentang apa yang paling Anda inginkan, Anda ingin seperti apa, atau bahkan tentang apa yang ingin Anda miliki. Begitu Anda menemukan impian Anda, selanjutnya tuliskan semuanya dalam kertas. Dengan menulis kita akan dapat mengingat kembali. Ide yang hanya ada pada pikiran suatu saat akan hilang, maka sangat penting untuk dituliskan.

2.    Tanya ‘Kenapa?’
Setelah Anda menuliskan semua impian Anda, baca sekali lagi apa yang telah Anda tulis. Saat membacanya kembali, berhentilah pada tiap-tiap impian dan tanyakan ‘kenapa Anda mengimpikannya?Kenapa impian ini penting buat Anda? Jika Anda tak dapat menjawabnya dalam beberapa kalimat, kemungkinan itu bukan hal yang benar-benar Anda impikan, dan akhirnya harus Anda coret dari daftar.
Banyak orang yang sebenarnya punya impian yang dibentuk oleh orang lain. Jadi penting untuk menemukan apa benar, apa yang ingin Anda capai adalah tujuan Anda atau tujuan orang lain. Saat merancang tujuan, jika ternyata impian dan tujuan itu bukan yang Anda inginkan, coret saja dari daftar.
3.   Temukan Bagaimana Tujuan Ini Akan Mempengaruhi Kehidupan Anda
Setelah Anda membuat daftar yang benar tentang impian Anda, lihat kembali apa yang tertinggal. Masukkan impian yang tertinggal ini ke dalam daftar dan pikirkan bagaimana ini akan membawa pengaruh dalam hidup Anda. Apakah mencapai tujuan ini akan membuat Anda lebih bahagia daripada sekarang? Akankah memperbaiki rasa aman dan hubungan Anda dengan orang lain? Apa akan berpengaruh pada keuangan Anda secara positif? Jika ternyata impian ini tak membawa pengaruh positif dalam kehidupan Anda, mungkin seharusnya dikesampingkan. Jika Anda menemukan pencapaian Anda akan membawa pengaruh positif dalam kehidupan Anda, sebaiknya memiliki motivasi untuk mengejar dan mencapai semua tujuan ini.
4.   Kategorikan Impian Anda
Sekarang persempit lagi daftar untuk menemukan tujuan sejati, bukan hanya keinginan atau angan-angan Anda.Pada titik ini Anda perlu mengkategorikan tujuan ke dalam berbagai golongan, tergantung dari seberapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk mencapainya. Anda akan memiliki tujuan jangka panjang yang membutuhkan waktu lebih dari dua tahun untuk mencapainya, tujuan jangka pendek yang butuh waktu sebulan atau lebih untuk meraihnya, dan tujuan yang bisa tercapai sewaktu-waktu dari jangka waktu sebulan hingga setahun. Tapi ingat, Anda harus punya tujuan besar, dan pastikan memiliki tujuan dalam setiap kategori sehingga bisa secara terus-menerus berupaya meraih tujuan itu dalam kehidupan Anda.

5.   Rencanakan Bagaimana Cara Meraihnya
Anda membangun tujuan Anda, kini Anda perlu membuat rencana bagaimana akan mencapainya. Anda harus selalu berusaha mewujudkan tujuan Anda, bahkan jika itu hanya butuh sebuah langkah kecil untuk mencapainya.Pastikan tidak berlebihan dalam mengupayakan mewujudkannya. Sesekali dibutuhkan manajemen dan motivasi sebagai bagian rencana Anda dan untuk melengkapi tugas ini, tapi itu pasti akan jadi usaha yang berharga. Buat grafik pencapaian untuk membantu Anda mencapai tujuan, dan saat Anda sudah mencapainya beri tanda dalam grafik tersebut.
6.   Luruskan Pikiran Kita
Sesungguhnya, bayangan pikiran yang dimiliki setiap orang mengenai dirinya, mengenai apa yang akan dilakukan, memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan pribadi. Seseorang bisa bangkit dari keterpurukan juga karena pikirannya. Jika pikirannya negatif terhadap dirinya, maka ia tidak akan dapat bangkit dari keterpurukan. Akan tetapi jika pikirannya positif terhadap dirinya, maka sesulit apapun ia akan bangkit karena dapat melihat sisi positif dari setiap masalah yang dihadapinya.
 7.   Hilangkan Penyakit Hati 
Penyakit yang menjalar dalam diri manusia adalah penyakit iri. Orang yang berpenyakit iri, akan lebih menyakiti dirinya sendiri dari pada menyakiti orang lain. Orang yang iri ini akan menyiksa diri sendiri karena satu hal yang bukan miliknya.
Allah SWT berfirman,
أَمۡ يَحۡسُدُونَ ٱلنَّاسَ عَلَىٰ مَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦۖ فَقَدۡ ءَاتَيۡنَآ ءَالَ إِبۡرَٰهِيمَ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَءَاتَيۡنَٰهُم مُّلۡكًا عَظِيمٗا ٥٤
”Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karnia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerjaaan yang besar” (Qs. An-Nisa’: 54)
Rasulullah SWT pernah bersabda:
“Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh ini ada segumpal daging. Apabila ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Apabila ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sifat iri telah banyak terjadi pada kelompok-kelompok masyarakat. Banyak orang yang merasa kecewa saat melihat orang lain mendapatkan kenikmatan, dia merasa bahwa Allah tidak adil dengan pembagian rezeki. Orang yang dalam hatinya tertanam sifat iri, tidak akan pernah puas dengan nikmat yang diperoleh dalam bentuk apapun. Jangan pernah iri krpada seseorang yang telah Allah berikan karunia-Nya. Dengan iri, sesungguhnya kita meyalahkan keadilan Allah azza wa jalla, Allah Maha Tinggi dari semua itu. Jika kita iri, maka seakan-akan kita mengatakan kapada Allah, ”Engkau telah memberi kepada seseorang yang tidak berhak menerimanya dan Engkau malah meninggalkanku.”
Jangan sampai kita menyiksa diri dengan sifat iri karena akan membuat kita gelisah, cemas dan tidak nyaman dalam menjalani kehidupan. Jangan pernah membenci seseorang yang Allah telah memberikan kepadanya sebagian dari karunia-Nya. Rezeki masing-masing orang sudah diatur oleh Allah Yang Maha Adil.
 8.   Berusaha dan Berdoa   
Impian yang telah ditentukan tidak akan pernah terwujud tanpa adanya usaha atau ikhtiar. Usaha atau ikhtiar adalah hal yang penting dalam kehidupan kita. Usaha atau ikhtiar wajib dilakukan oleh setiap manusia karena tidak setiap kebutuhan manusia dapat diperoleh tanpa usaha secara langsung. Proses usaha tentu tidaklah seindah dan semudah yang dibayangkan, karena dalam proses perwujudannya ada tantangan dan rintangan. Usaha pantang menyerah merupakan kunci sukses dalam usaha atau ikhtiar.
Doa juga menjadi bagian penting dalam setiap usaha manusia. Berdoa berarti kita mengetahui bahwa Allah yang menentukan segala usaha yang kita lakukan. Doa sebagai suatu permohonan dan pujian dalam bentuk ucapan dari hamba yang rendah kedudukannya kepada Allah Yang Maha Tinggi.
Allah berfirman,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ ١٨٦
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Qs. Al-Baqarah: 186)
Doa dan usaha saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Sehingga ada yang mengatakan ”doa tanpa usaha akan sia-sia, begitu juga usaha tanpa doa juga akan sia-sia”. Manfaat doa sangat besar dalam kehidupan manusia, dengan berdoa pun kita bisa lebih dekat dengan Allah swt.
Berdasarkan langkah-langkah di atas, dapat kita simpulkan dengan sebutan SMART.
  • S - Specific (terperinci)
  • M - Measurable (dapat diukur)
  • A - Actionable (bisa dilakukan)
  • R – Reasonable (alasan untuk melakukan)
  • T - Time-bound (memiliki batas waktu)
Tujuan harus ditetapkan, kemudian dibuat perencanaan-perencanaan untuk mencapinya. Perencanaan yang baik akan membantu kita mencapai tujuan tersebut.  Dua langkah berikut ini mungkin akan membantu:
Pertama; lukiskan (wujudkan dalam angan-angan) hari depan Anda dalam beberapa bidang kehidupan, misal kehidupan pendidikan, pekerjaan, rumah tangga, dan sosial. Membagi kehidupan dalam bidang-bidang tersebut akan membantu kita agar tidak bingung dan mendapat pandangan yang jelas dan menyeluruh.
Kedua; usahakan memberi jawaban yang jelas dan seksama atas pertanyaan-pertanyaan: “Apa yang hendak saya capai dalam hidup saya?”  “Saya ingin menjadi apa?” “Apa yang bisa memuaskan saya?”
Setelah menetapkan tujuan, maka langkah selanjutnya melakukan analisa kondisi diri. Analisa dilakukan untuk melihat potensi positif yang kita miliki maupun sumber dukungan dari luar yang dapat membantu kita dalam mencapai tujuan hidup, sekaligus juga melihat potensi negatif ataupun hambatan dari lingkungan yang bisa menghalangi kita dalam mewujudkan tujuan hidup. Melalui analisa ini kita dapat merancang langkah-langkah (plan of action) yang paling efektif untuk mencapai kesuksesan yang menjadi tujuan hidup kita. Secara ringkasnya analisa dilakukan atas kondisi internal dan eksternal.
Analisa kondisi internal meliputi kekuatan dan kelemahan yang berasal dari diri kita sendiri, baik berupa : bakat, minat, motivasi, kondisi fisik, ataupun karakter kepribadian tertentu. Kekuatan (strength) adalah potensi positif yang kita miliki dan dapat kita jadikan sumber daya untuk mewujudkan tujuan hidup kita. Contoh dari kekuatan misal adalah bakat menulis, fisik yang sehat atau tubuh yang tinggi, atau sikap kepemimpinan. Sedangkan kelemahan (weakness) adalah kekurangan-kekurangan dalam diri yang dapat menghambat kita dalam mewujudkan tujuan hidup. Contoh dari kelemahan adalah: sikap pemalas, kurangnya minat, atau adanya penyakit tertentu pada tubuh.
Sedangkan analisa kondisi eksternal meliputi menaksir dukungan (supports) dari lingkungan yang dapat kita manfaatkan, sekaligus hambatan (barriers) yang mungkin menghalangi kita. Contoh dari dukungan misalnya adalah: keuangan keluarga yang memadai, adanya beberapa saudara yang punya minat sama dalam hal musik misalnya, maupun keluarga yang demokratis dan selalu mendukung putusan kita. Sedangkan hambatan adalah hal-hal sebaliknya, contohnya bisa berupa: kondisi keuangan keluarga atau orang tua yang tidak menyetujui cita-cita kita.
Selanjutnya sesuai tujuan dari analisa kondisi diri, maka langkah kita berikutnya adalah mencari solusi (solution) untuk mengatasi kelemahan dan hambatan lingkungan tersebut sekaligus langkah-langkah untuk meningkatkan kekuatan sebagai sarana mewujudkan tujuan hidup kita. Kita menyusun rencana perjalanan menuju kesuksesan hidup kita. Kelihatannya begitu mudah untuk melaksanakan semua tips di atas, tapi yang terpenting dari segalanya hanya tindakan yang akan membawa hasil buat kita. Selamat Mencoba! 
Hal-hal yang Akan Menghambat Orang Mencapai Tujuannya.
Kita semua mempunyai hasrat dan keinginan. Kita semua ingin melaksanakan apa yang kita suka melaksanakannya. Akan tetapi, hanya beberapa saja yang bisa terpenuhi.Ada beberapa hal yang dapat menghambat orang mencapai dan melaksanakan keinginannya.  Hal-hal dibawah ini akan menghambat orang mencapai tujuannya.
1.    Kurang menghargai diri sendiri. Banyak orang muda menghancurkan hasrat keinginannya dengan kurang menghargai diri sendiri, ”Saya ingin menjadi dokter, akan tetapi saya tidak pandai”.
2.    Ingin aman dan terjamin. Menggunakan senjata jaminan untuk membunuh hasrat dan impiannya, “Saya sudah sangat senang dengan keadaan saya sekarang”.Setiap manusia menginginkan kehidupan yang nyaris tanpa ada kesusahan, kesedihan, kekecewaan serta kegagalan. Banyak orang yang merasa takut jika gagal dalam melakukan segala sesuatu sehingga terkadang membuatnya takut untuk melangkah. Perlu diketahui, bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Sehingga manusia seharusnya lebih bijaksana dalam menyikapi kehidupan ini. Kita pasti ingin kehidupan ini berjalan dengan semestinya atau berjalan sesuai dengan kehendak kita.
3.    Persepsi negatif tentang persaingan. “Bidang itu sudah penuh”. “Orang-orang di bidang itu sangat berhasil”, adalah kata-kata yang akan cepat membunuh hasrat, merasatidak mampu dan takut bersaing.
4.    Didikte orang tua. “Saya sungguh ingin menjadi sesuai dengan harapanku, akan tetapi orang tua menginginkan saya menjadi sebagaimana keinginan mereka”.Kurang sabar menjelaskan keinginan pada orang tua, hanya menurut tanpa penjelasan.
5.    Tanggung jawab keluarga.“Memang baik seandainya saya merubah pekerjaan yang telah lima tahun saya tekuni, tetapi sekarang saya tidak bisa berubah haluan”.  Tanggung jawab terhadap keluarga sering membuat orang tidak berani mengambil resiko.
Disamping berbagai hal yang telah tersebut diatas, ada hal-hal lain yang menyebabkan seseorang menghentikan pencapaian tujuan atau menetapkan tujuan, antara lain:
1.    Menunggu sesuatu terjadi.Seringkali kita tergoda untuk menelantarkan sesuatu atau mengalihkan tanggungjawab kita kepada orang lain dan menunggu apa yang akan terjadi.
2.    Tidak mengetahui hal yang kita inginkan. Terkadang kita lebih mengetahui apa yang orang lain inginkan daripada apa yang kita inginkan, sehingga pada saat kita akan menentukan tujuan kita mengalami kesulitan.
3.    Berpikir bahwa kita akan mengerjakan seluruh kegiatan sekaligus. Memandang atau berpikir bahwa kegiatan yang akan kita lakukan merupakan suatu proyek besar dan berat dapat membuat kita tidak berani memulai mengerjakannya.
4.    Takut gagal. Beberapa diantara kita memiliki keyakinan bahwa kita harus sempurna setiap saat dan kegagalan adalah hal yang buruk. Padahal kegagalan sering memberikan pelajaran dan inspirasi keberhasilan dan setiap orang mempunyai kelemahan-kelemahan.
5.    Membandingkan diri dengan orang lain. Membandingkan dengan orang lain dapat membuat kita lebih termotivasi jika kita dapat mengelola dan mengetahui kekuatan dan kelemahan kita dengan baik. Namun jika perbandingan tersebut justru membuat harga diri kita turun dan melemahkan motivasi maka hal ini akan berakibat kurang baik dalam menetapkan tujuan.
6.    Lupa melibatkan dan mempengaruhi orang lain dalam membuat dan melaksanakan rencana. Setiap orang membutuhkan kehadiran orang lain untuk melaksanakan kegiatan yang telah kita rencanakan, sehingga melibatkan dan mempengaruhi orang lain (lingkungan) perlu kita lakukan karena kadang dari orang lain kita mendapatkan masukan yang berharga untuk melangkah.
7.    Gagal mengatur waktu. Hal lain yang sering menghalangi kita mencapai tujuan adalah memprioritaskan dan mengatur waktu yang kita miliki dengan baik.
8.    Merasa tidak memiliki kemampuan. Kita sering kurang percaya diri karena merasa tidak memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan. Dalam berbagai kasus kita tidak dapat mencapai tujuan karena kita tidak mampu mengenali kemampuan berharga yang kita miliki.
9.    Kurang kemauan. Memiliki keberanian dan kemauan untuk mencapai keinginan tidak selalu mudah terutama ketika ada rintangan, sehingga kita perlu menangani rasa takut dan membangun kemauan yang tinggi dalam melakukan sesuatu.
Dalamilah makna-makna tujuan Anda.  Jika Anda memusatkan diri kepada hasrat, keinginan dan cita-cita Anda, Anda akan mendapat kekuatan fisik dan semangat yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Disamping itu, tujuan itu sendiri akan bekerja di dalam bawah sadar Anda. Tujuan tersebut akan memberikan pengarahan-pengarahan yang jelas dan tepat kepada Anda dalam segala kegiatan.  Tujuan tersebut membuat Anda peka terhadap semua tenaga yang mencoba mempengaruhi Anda.
Oleh karena itu mari mulai sekarang kita tetapkan tujuan akhir hidup kita dengan menjawab pertanyaan: ingin jadi manusia seperti apa aku ketika di hadapan Allah kelak?
Setelah anda mendapatkan jawabannya, mulailah berjalan menuju jawaban anda (tujuan akhir) tersebut dengan menjadikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikutnya ini sebagai batu loncatan: Ingin dikenang seperti apa aku ketika meninggal kelak? Ingin jadi seperti apa aku 30 tahun kedepan? Ingin jadi seperti apa aku lima tahun kedepan? Dan ingin jadi seperti apa aku esok hari saat bangun tidur?
Selanjutnya agar impian tersebut tidak sekedar menjadi angan maka tiada jalan lain kita harus bangun, melangkah, bekerja keras, berusaha mewujudkannnya. Di dalam proses tersebut, jangan lupa agar tetap berada di jalur yang menjadi tujuan hidup anda, ukur dan nilailah setiap langkah yang anda lakukan, “Apakah membawa aku ke tujuan?”.Jika jawabannya“tidak”, maka berhenti dan tinggalkanlah. Jika jawabnya “Iya”, maka teruskan langkah anda.
Disamping itu ada beberapa prinsip yang harus kita ingat saat kita menetapkan tujuan yaitu :
1.      Who am I now?
2.      What do I want to be?
3.      What is the right thing to do?

 Ikutilah Kata Hati yang Menghidupkan Jiwamu
Dunia telah menghadirkan fakta sejarah bahwa orang-orang yang sukses, para pembaharu kehidupan, pribadi-pribadi unggul, dan mereka yang menghasilkan karya luar biasa bagi kehidupan adalah orang-orang yang memahami jati dirinya. Mereka mengagumi kehidupannya dan berorientasi pada kata hatinya, meyakini nilai-nilai di dalam dirinya dibandingkan dengan pengaruh orang lain dan berani memperjuangkan nilai-nilai baru yang diyakininya untuk menciptakan masa depannya sendiri maupun mempengaruhi masa depan kehidupan.
Contoh yang bisa kita tauladani adalah sosok Rasulullah Muhammad SAW ketika melihat sosok pribadi beliau yang sungguh mulia. Bagaimana tidak, seorang Yahudi tua dan juga buta yang selalu menghina beliau bisa masuk Islam dikarenakan kemuliaan akhlaknya yang lahir dari hati nurani yang bening.
Dikisahkan dalam sejarah bahwa Yahudi tua yang selalu menghina Rasulullah SAW di pojok pasar dengan ucapan yang sangat tidak sopan bisa masuk Islam justru setelah Rasulullah SAW telah wafat. Beliau berpesan pada sahabatnya Abu Bakar agar tetap memberi makan kepada Yahudi tua dan buta itu setiap hari. Hingga pada suatu saat, Yahudi ini pun bertanya kepada orang yang memberi makan “siapakah engkau? kau bukanlah orang yang biasanya memberikan aku makan!” Abu Bakar pun menjawab “dari mana kau tahu aku bukanlah orang yang selalu memberikan engkau makan? padahal engkau tidak bisa melihat”. Yahudi itu pun menjawab “orang yang memberikan aku makan setiap harinya itu tidak hanya sekedar memberikan aku makan tapi juga menyuapiku”. Abu bakar pun tak kuasa menahan linangan air mata yang mengalir di sela-sela pipinya dan seraya  mengatakan bahwa “tahukah engkau siapa yang setiap hari memberikan engkau makan?” Yahudipun menjawab “aku tidak tahu”. Abu Bakarpun mengatakan “dialah orang yang setiap hari kau hina-hina. Kini Dia telah wafat dan mengamanahkan padaku agar tetap selalu memberimu makan setiap harinya”. Mendengar perkataan Abu Bakar tersebut, Yahudi ini pun ikut menangis seraya berkata “sungguh aku telah melakukan kesalahan” dan akhirnya memutuskan dirinya untuk masuk Islam.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa Rasulullah SAW memiliki tujuan dalam hidup yang sangat jelas dalam mewujudkan visi dan misi dakwah Islam. Rasulullah SAW mampu berpikir sangat jauh ke depan bahwa setiap kebaikan yang diperbuat, cepat atau lambat akan menuai hasil walaupun  Beliau SAW telah tiada.
Tips Mewujudkan Tujuan Hidup
1.        Mulailah berjalan ke arah tujuan Anda yang terakhir dengan menjadikan segala apa yang Anda lakukan sebagai batu loncatan untuk melangkah ke depan, ke arah yang tepat.  Ukur dan nilailah setiap yang Anda lakukan, “Apakah  membawa saya ke tujuan?” Jika jawabnya “Tidak”, tinggalkan!  Jika jawabnya “Ya”, jalan terus!
2.        Mawas Dirilah. Tentukan hal-hal khusus apa yang Anda ingin laksanakan untuk membuat Anda lebih efektif.  Tekuni “hal-hal kecil” agar Anda siap untuk meraih “yang besar”.
3.        Berusaha Cepat Bangkit
Seorang mukmin tidak akan jatuh ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya,” (HR. Muslim)
Jangan ukur seseorang dengan menghitung berapa kali dia jatuh, ukurlah ia dengan beberapa kali dia sanggup bangkit kembali. Seseorang yang mampu bangkit kembali setelah jatuh, tidak akan putus asa. Menyedihkan mendengar bahwa orang mereka setelah sekali dua kali gagal, memilih untuk menetap ditempat dan akhirnya mati sebagai orang yang sebenar-benarnya gagal, tersungkur, tidak berdaya dan selalu dalam keterpurukan.
Kuncinya adalah menarik hikmah, dan jangan menyerah. Orang gagal adalah orang yang malas mengulangi dan mencari jalan “baru” untuk menemukan tujuan, karena diantara resep sukses adalah mengulang-ulang proses sukses kecil berkali-kali untuk meraih sukses yang lebih besar.
1.        Milikilah Kesabaran dan Ketabahan. Kesabaran menjadikan seseorang mampu bertahan dalam menjunjung prinsipnya, meraih cita-citanya dan menempuh jalan yang telah dirintisnya. Sabar bila dijalani sebagaimanan mestinya akan mampu mengubah musibah menjadi karunia, tantangan menjadi peluang, hambatan menjadi kesempatan, keterbatasan menjadi anugerah. Oleh karena itu, “Kenalilah Allah saat suka, maka Dia akan mengenalmu saat susah.” Demikian pesan abadi Nabi untuk sadar dan selalu sabarkan diri. Selain kesabaran diperlukan juga ketabahan, yakni kemampuan bangkit kembali untuk kesekian kalinya setelah terjatuh. Seberapa jauh Anda jatuh tidak menjadi masalah, tetapi yang penting seberapa sering Anda bangkit kembali. Jika Anda terus mencoba setelah mengalami belasan kegagalan, ini berarti benih kejeniusan sedang tumbuh dalam diri Anda. Berikut ini merupakan kisah inspiratif dalam berfikir kreatif untuk meraih impian yang ingin diwujudkan.
 Selalu Ada Cara Yang Lebih Baik

Pada suatu ketika, seorang laki-laki yang buta duduk di antara dua telapak tangannya. Di samping terpampang papan yang berbunyi, “saya buta, saya mengharap anda membantu saya”. Setelah itu, ada seorang laki-laki lewat di depannya. Dia melihat topi tersebut tidak berisi apa-apa kecuali hanya beberapa uang receh. Kemudian laki-laki tersebut menaruh uangnya di topi laki-laki buta tersebut. Dengan tanpa meminta izin, laki-laki tersebut mengambil papan yang ada di sampingnya dan menulis tulisan yang berbeda dari tulisan yang terdahulu, kemudian mengembalikannya pada tempatnya semula. Setelah itu, laki-laki tersebut melanjutkan perjalanannya.
Laki-laki buta tersebut memperhatikan bahwa ternyata topinya telah penuh dengan uang receh dan uang kertas. Ia kemudian menyadari bahwa sesuatu telah terjadi. Setelah itu, ia bertanya kepada seorang pejalan kaki tentang apa yang tertulis di papan yang berada di sampingnya. Dia mendapati tulisan di papan tersebut berbunyi, “Kita berada di musim semi, namun saya tidak mampu melihat keindahan.”
Apakah ada perbedaan antara papan yang pertama dan papan yang kedua? Tentu saja ada perbedaan antara keduannya, meskipun keduannya sama-sama menunjukkan kepada pemiliknya yang buta. Apakah anda merasakan perbedaannya?
Ubahlah selalu cara Anda jika Anda ingin semuannya tidak biasa-biasa saja. Selalu ada cara yang lebih baik!

SUMBER DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim

6 Langkah Menentukan Tujuan Hidup Anda. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2014 dari  http://www.kabarinews.com/article.cfm?articleID=31927

Abdullah, Adil Fathi. 2004. Membangun Positive Thinking Secara Islam. Gema Insani Press: Jakarta.

Al Zuraiq, Naif Abdurarahman. (2013). Secangkir Kopi for Positive Thinking. Real Books: Yogyakarta.

Covey, Stephen. 1997. Tujuh Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif.Covey Leadership Center, Inc.

Helmi Fadhila A & Ramdhani N. 2004.Modul Living Skills 2004. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta

Izzuddin, Sholikhin Abu. 2006. Zero To Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa. Pro-U Media: Yogyakarta.

Johnson, David W. (1993). Reaching Out 5th ed. Allyn & Bacon. Boston

Jackman, Ann. 2006. How to Get Things Done. Esensi: Jakarta